Kamu dekati aku
Namun ku masih ragu
Seribu kalimat usahamu
begitu meyakinkanku
Hingga suatu kali kita bertemu
Tatapan hangat namun lucu
Usia itu tetaplah tersirat
bersemu manis, di hadapanku
Ku telusuri dirimu
Kamu sepertinya tahu akan perasaan hatiku
Lambat laun menatap
Hati ini sangat nyaman bersamamu
Malam pun menemani kita
setiap celoteh ku seakan gembira
Namun, terhalang lagi usia
Sketsanya mengganggu pikiran dan ceria
Kamu beranjak pulang
Aku terlena sejenak
Memandangmu sendu sambil membatin
Benarkah dirimu sebagai pengisi sebagian hatiku
ataukah berlalu seperti sebelumnya
Ya Allah,
Usia adalah hitungan dari awal kehidupan
Namun kematian?
muda atau tua tidak ada hitungannya
Kalau dia yang Kau datangkan sebagai belahan jiwa
Ku harap usia bukan penghalang atas cinta
Galery - Story's
Sabtu, 21 Januari 2012
Sabtu, 31 Desember 2011
2011-2012
Tahapan rencana begitu matang,
Menatap optimis ke depan
Hari, Bulan bergerak tanpa bisa di tahan
Ku tatap sesal tidaklah lagi bermakna
Biarlah rencana lenyap,
Jika memang bukan dariNya
Biar ku tutup mengenai dirinya, dia, ia
Kalau bukan mereka diantara pilihanNya
Tahun berganti 2011-2012
Malam pun penanda berakhirnya mimpi
Namun, buat apa bermimpi jika tak pasti
Aku hanyalah manusia dengan waktu
Waktu berlalu sesuai perintah,
Manusia sepertiku yang kadang memaksa
Bodoh dan tak terkendali
untuk mengalihkan emosi
Waktu tertawa meninggalkanku
Rasakan telah meremehkanku (ungkapnya)
Mana? apa? yang sudah kau lalui bersamaku
Kini tiada lagi hari atau bulan
Melainkan tahun yang berlalu
Ku terdiam, menatap malam pergantian tahun
Saatnya mengatur waktu
Karena aku akan berusaha mengimbanginya
Hingga jasadku di ambil pada waktunya
Menatap optimis ke depan
Hari, Bulan bergerak tanpa bisa di tahan
Ku tatap sesal tidaklah lagi bermakna
Biarlah rencana lenyap,
Jika memang bukan dariNya
Biar ku tutup mengenai dirinya, dia, ia
Kalau bukan mereka diantara pilihanNya
Tahun berganti 2011-2012
Malam pun penanda berakhirnya mimpi
Namun, buat apa bermimpi jika tak pasti
Aku hanyalah manusia dengan waktu
Waktu berlalu sesuai perintah,
Manusia sepertiku yang kadang memaksa
Bodoh dan tak terkendali
untuk mengalihkan emosi
Waktu tertawa meninggalkanku
Rasakan telah meremehkanku (ungkapnya)
Mana? apa? yang sudah kau lalui bersamaku
Kini tiada lagi hari atau bulan
Melainkan tahun yang berlalu
Ku terdiam, menatap malam pergantian tahun
Saatnya mengatur waktu
Karena aku akan berusaha mengimbanginya
Hingga jasadku di ambil pada waktunya
Jumat, 26 Agustus 2011
SAPA
Sapa, awal tanpa rasa
Simpatik pun semu saat menatap
Hati sungkan mendekat
Celoteh ringan namun menusuk sangat
Seperti enggan bersikap
Namun, sapa itu lambat laun menjadi akrab
Semakin hari ucapan terasa hangat
Tak ingin memudar, bahkan semakin dekat
Untaian tawa menghias rona wajah
Candaan melebur semua cela
Seakan ucapan awal yang menusuk
tertutup tanpa noda...
Matahari naik, ku tergesa
Resah, marah kian berlomba
Ku selalu disadarkan pada keadaan yang sama
Disaat tak peduli orang lain berada
Terima kasih atas sapa
Bahkan sindiran serta teguran kuterima
Namun, semua untuk berubah
Menjadi manusia yang sabar dan berjiwa
Simpatik pun semu saat menatap
Hati sungkan mendekat
Celoteh ringan namun menusuk sangat
Seperti enggan bersikap
Namun, sapa itu lambat laun menjadi akrab
Semakin hari ucapan terasa hangat
Tak ingin memudar, bahkan semakin dekat
Untaian tawa menghias rona wajah
Candaan melebur semua cela
Seakan ucapan awal yang menusuk
tertutup tanpa noda...
Matahari naik, ku tergesa
Resah, marah kian berlomba
Ku selalu disadarkan pada keadaan yang sama
Disaat tak peduli orang lain berada
Terima kasih atas sapa
Bahkan sindiran serta teguran kuterima
Namun, semua untuk berubah
Menjadi manusia yang sabar dan berjiwa
Selasa, 16 Agustus 2011
JALAN KETULUSAN
Kala senja menghampiri
Ku beranjak dari kepenatan
Sahabat menghubungi dengan kebahagiaan
Berisi sebuah janji
Penawaran materi
Cukup, untuk menambah pundi-pundi
Namun, dilemma membatin
Tak ingin ku memilih
Sedangkan waktu kian memaksa
Haruskah bersembunyi dari kebohongan
Merenung sepanjang perjalanan
Akhirnya, tetap harus memutuskan
Menolak dengan hati gundah
Ku pejamkan mata agar terlupa
dan membawa ikhlas dalam asa
Ku beranjak dari kepenatan
Sahabat menghubungi dengan kebahagiaan
Berisi sebuah janji
Penawaran materi
Cukup, untuk menambah pundi-pundi
Namun, dilemma membatin
Tak ingin ku memilih
Sedangkan waktu kian memaksa
Haruskah bersembunyi dari kebohongan
Merenung sepanjang perjalanan
Akhirnya, tetap harus memutuskan
Menolak dengan hati gundah
Ku pejamkan mata agar terlupa
dan membawa ikhlas dalam asa
Selasa, 09 Agustus 2011
CERITA MALAM
Hai malam,..
pernahkah bulan pergi menjauh lama darimu?
dan tak kau gubris terangnya?
Ternyata tidak,
kau selalu menginginkannya hadir
Hai malam,..
Berniatkah kau menggantinya dengan yang lain?
Walaupun kau tahu dirinya tidak bisa tergantikan
Aku ini laksana dirimu
yang ingin selalu memiliki terang dalam ragaku
Namun, tercoreng sedikit malu
Aku tidak bisa sepertimu
Hai malam,..
Biarkan bulan itu milikmu
Jangan kau ganti dengan yang lainnya
Karena makna itu takkan ada
Bila kau menjauh bahkan tiada
pernahkah bulan pergi menjauh lama darimu?
dan tak kau gubris terangnya?
Ternyata tidak,
kau selalu menginginkannya hadir
Hai malam,..
Berniatkah kau menggantinya dengan yang lain?
Walaupun kau tahu dirinya tidak bisa tergantikan
Aku ini laksana dirimu
yang ingin selalu memiliki terang dalam ragaku
Namun, tercoreng sedikit malu
Aku tidak bisa sepertimu
Hai malam,..
Biarkan bulan itu milikmu
Jangan kau ganti dengan yang lainnya
Karena makna itu takkan ada
Bila kau menjauh bahkan tiada
Minggu, 24 Juli 2011
BOM WAKTU
Diam, menjauh
Tak tersangkut sedikit
Amanlah bagiku
Apa benar akan meledak saat itu?
Entah, ku tak ingin membahas
Karena malas
Malas karena ragu,
Mungkin juga rasa takut
Biar saja di mainkan perasaan ini
Siapa yang peduli, mereka tidak mengerti
Suatu hari, saat semua lengah
Terguncanglah seisi bumi
Mati dan tak kembali
Bagai misteri tidak terkendali
Tak tersangkut sedikit
Amanlah bagiku
Apa benar akan meledak saat itu?
Entah, ku tak ingin membahas
Karena malas
Malas karena ragu,
Mungkin juga rasa takut
Biar saja di mainkan perasaan ini
Siapa yang peduli, mereka tidak mengerti
Suatu hari, saat semua lengah
Terguncanglah seisi bumi
Mati dan tak kembali
Bagai misteri tidak terkendali
Langganan:
Postingan (Atom)