Kamu dekati aku
Namun ku masih ragu
Seribu kalimat usahamu
begitu meyakinkanku
Hingga suatu kali kita bertemu
Tatapan hangat namun lucu
Usia itu tetaplah tersirat
bersemu manis, di hadapanku
Ku telusuri dirimu
Kamu sepertinya tahu akan perasaan hatiku
Lambat laun menatap
Hati ini sangat nyaman bersamamu
Malam pun menemani kita
setiap celoteh ku seakan gembira
Namun, terhalang lagi usia
Sketsanya mengganggu pikiran dan ceria
Kamu beranjak pulang
Aku terlena sejenak
Memandangmu sendu sambil membatin
Benarkah dirimu sebagai pengisi sebagian hatiku
ataukah berlalu seperti sebelumnya
Ya Allah,
Usia adalah hitungan dari awal kehidupan
Namun kematian?
muda atau tua tidak ada hitungannya
Kalau dia yang Kau datangkan sebagai belahan jiwa
Ku harap usia bukan penghalang atas cinta